PADANG - Ratusan perwakilan MUI kab/kota, ormas dan mahasiswa mengikuti dengan antusias halaqah dakwah dan literasi keuangan syariah di Hotel Rangkayo Basa, Ahad, (25/2/2018). Halaqah dakwah resmi dibuka secara resmi Buya Gusrizal Gazahar.

Ketum MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar,LC,MA mengatakan Peta dakwah untuk menjawab problematika umat memetakan potensi para dai sesuai dengan kondisi dan kebutuhan umat yang berbasis GIS (Geografis Information Sistem).

Menurutnya, Ide pokok halaqah dakwah pada Munas 2014 lalu, Ketika MUI menawarkan kegiatan ini kita sangat bersyukur, dimana pembiayaan kegiatan ini ditanggung oleh pusat.

"Sebetulnya MUI dibandingkan lembaga keumatan tidak jauh berbeda namun kita tidak boleh diam seperti prilaku umat Nabi Luth. Karena itu tawarannya untuk mengangkat bagaimana peta dakwah ini diwujudkan untuk menjawab problematika ummat," tuturnya.

"Dahulunya kita punya dewan riset untuk memgkaji persoalan umat. Dari sisi dai banyak setiap komponen penunjang dakwah bermasalah kemudian ketidakberdayaan lembaga sehingga dakwahpun menjadi sporadis dan seperti kehabisan amunisi, melalui kegiatan ini kita ingin mengetahui titik lemah dalam kegiatan dakwah itu sendiri," ujarnya.

"Realitanya sekarang dakwah tidak jadi niat utama tetapi jadi sambilan dan mengarah ke entertain yang terkadang mendatangkan dai yang tidak mengerti kerifan lokal, kondisi dan geografis umat didaerah tersebut," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Dakwah Dr. KH M. Cholil Nafis mengatakan Peta dakwah berbasis GIS ini digelar pelatihan intensif kepada komisi dakwah MUI didaerah.

Tambahnya, Peta dakwah GIS bertujuan untuk memetakan jumlah penduduk, letak geografis, aliran keagamaan, rumah ibadah dan persoalan keumatan yang ada di daerah tersebut, sehingga dakwah menjadi efektif, efisien dan tepat sasaran. (RI)

Lihat videonya
https://www.youtube.com/embed/v=3b7KcJBhRqE