MUISUMBARORID -- Tangan terulur mengajak bersalaman, mulut tersenyum mengundang pertemanan tapi lutut menghunjam ke hulu hati dan kaki menungkai, merebahkan di atas papan berduri. Apakah cara begitu yang tuan-tuan maksud dengan rekonsiliasi.

"Jangan pernah menyangka, kami bersorak untuk jabatan. Jangan sampai mengira, kami berteriak untuk kekayaan. Sangatlah keliru bila tuan-tuan menganggap kami berjuang untuk seorang kontestan".

Kami katakan yang hak walaupun pahit, untuk keadilan.
Keadilan dalam perlakuan untuk umat yang terus jadi pelabuhan kecurigaan. Tertuduh pengkhianat dengan segala label menyakitkan.

Selama sikap tuan-tuan tak berubah.Kebijakan tak berpihak kepada yang lemah. Umat tetap dipandang sebagai penumpang yang tak ramah.

Janganlah berharap kami menjadi lelah

Selama ruh mengisi rongga tubuh. Darah mengalir di sepanjang badan.
Patah sayap bertongkatkan paruh. Kami tak kan diam melihat pusaka tuan gadaikan !!!

{وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ} [آل عمران : 139]

"Janganlah kamu sekalian bersikap lemah dan janganlah (pula) bersedih hati, padahal kamu sekalian lah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kamu sekalian adalah orang-orang yang beriman" (QS. Ali Imran 3:139)