mui sumbar
Sabtu, 27 Juli 2019

Hambatan Terberat Dalam Arungi Kapal Nusantara



Pituah no. 54 dt palimo basa

MUISUMBARORID --Hambatan paling berat untuk bersama dalam kapal Nusantara ini adalah, sekelompok orang yang menganggap orang tak berseragam seperti mereka adalah penumpang gelap.

Anehnya, orang-orang yang berlomba membolongi kapal malah mereka jadikan shahabat.

Apakah kesadaran akan tiba setelah semuanya terkubur di dasar samudera?

Apakah mereka lupa ungkapan berikut ini:

أن تتأكد خير من أن تتأسف

"Memastikan adalah lebih baik dari merasa bersalah".

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi (Rijoe)

Share :

facebook twitter google+ whatsapp


Lainnya :

  • Antara Haq dan Bathil Hanya Setipis Kulit Ari
  • Puluhan Ulama MUI Hadir di Bukittinggi Sikapi Persoalan Keummatan
  • Dt. Palimo Basa : Walaupun Tuan Terpegang di Hulu, Kami Tak Takut Meremas Yang Tajam
  • Ketum MUI Sumbar : Al-Quran Bukan Hanya Untuk Dibaca
  • Kalau Bukan Karena Paku Itu, Karamlah Kapal
  • Bila Niatmu Kukuh, Semangatmu Berpantang Rapuh
  • Langkah Serong Bila Dilanjutkan, Semakin Menjarak Dari Kebenaran
  • Wakil Ketum MUI Pusat Prof Yunahar Ilyas Dijadwalkan Hadiri Rakorda MUI Sumbar di Bukittinggi
  • Kita Tidak Menanamnya Tetapi Ikut Menyuburkannya dengan Membiarkannya
  • Allah Terima Taubat Orang Menyesali Perbuatannya
  • MUI SUMATERA BARAT
    Situs Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat
    Komplek Masjid Agung Nurul Iman, Jalan Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Telepon/Fax: (0751) 811599, (0751) 8956213. Email: muisumbar95@gmail.com, lppom.muisumbar@gmail.com
    Desktop Version