
PADANG -- Ketum MUI Sumbar, Buya Gusrizal Dt. Palimo Basa mengungkapkan Tak usah terlalu susah tuan-tuan menyuruh rakyat bershabar menghadapi mushibah karena rakyat ini sudah tidak lagi belajar tentang shabar tapi sudah mempraktekkan keshabaran bertahun-tahun lamanya.
Mereka sudah terlatih memikul mushibah yang lebih besar yaitu mushibah bercokolnya tuan-tuan di tampuk-tampuk kekuasaan.
Tak perlu pula tuan-tuan menyuruh rakyat mencari solusi karena solusinya juga sudah tampak oleh rakyat yaitu menyingkirnya tuan-tuan dari kursi-kursi yang tuan-tuan duduki.
Yang perlu dipertanyakan hari ini, maukah tuan-tuan menjadi solusi negeri ini? Kalau mau, menyingkirlah. Biarkan rakyat menentukan masa depan bangsa ini.
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah, Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (QS. al-Baqarah 2:214).



