mui sumbar
Rabu, 01 April 2020

Catatan Buya Gusrizal: Tidak ke Masjid di Saat Wabah, Bukan Berarti Menjauh Dari Allah swt



Ketua MUI Sumbar Buya Dt. Palimo Basa

MUISUMBARORID -- Seorang ulama dimasa Tabiin, Masruq bin Al-Ajda Alwaadiiy menyingkir dari keramaian dan berdiam diri dalam rumahnya sepanjang wabah melanda.

Apa alasan beliau?
Perhatikan pernyataan beliau;

أَيَّامُ تَشَاغُلٍ فَأُحِبُّ أَنْ أَخْلُوَ لِلْعِبَادَةِ
"(Ini) hari-hari meningkatkan kesibukan, maka aku lebih memilih mengasingkan diri untuk beribadah".

Dalam kitab "Thabaqat al-Kubra" karya Ibnu Saad, diriwayatkan bahwa sikap itu benar-benar beliau lakukan.

فَكَانَ يَتَنَحَّى فَيَخْلُو لِلْعِبَادَةِ ,
"Maka beliaupun menyingkir mengasingkan diri untuk beribadah".

Apakah beliau menyingkir dengan melarikan diri dari daerah wabah?
Jawaban isteri beliau:
كَلاَّ وَاللهَ ما كان يَفِرُّ
"Sekali-kali tidak! Demo Allah, beliau tidak pernah melarikan diri".

Dari jawaban isteri beliau, mudah difahami bahwa beliau tetap bertahan di dalam daerah wabah namun tidak berbaur dengan masyarakat. Tentu kita faham dimana beliau ? Ya, mengasingkan diri di rumah.

Ini diperkuat lagi oleh penjelasan isteri beliau yang terkadang terenyuh melihat kesungguhan beliau beribadah.

Perhatikan kesan mendalam yang diceritakan oleh isteri beliau ketika menyaksikan suaminya beribadah!

فَرُبَّمَا جَلَسْتُ خَلْفَهُ أَبْكِي مِمَّا أَرَاهُ يَصْنَعُ بِنَفْسِهِ وَكَانَ يُصَلِّي حَتَّى تَوَرَّمَ قَدَمَاهُ".
"Terkadang aku duduk dibelakang suamiku sambil menangis karena melihat ia apa yang diperbuatnya terhadap dirinya, ia menunaikan sholat sampai kakinya membengkak."

Nah, apakah masih akan lancang lidah kita mengatakan bahwa mereka yang mengisolasi diri di rumah disaat wabah adalah orang penakut dan lemah iman.

Apakah lisan kita akan enteng juga berucap, jemari kita akan lincah juga menulis bahwa berada di rumah di saat wabah berarti menjauh dari Allah swt.

Apa salahnya belajar pemahaman dari sikap seorang ulama tabiin yang masuk Islam di zaman Nabi saw ini. (***)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi (Kang Rie)

Share :

facebook twitter google+ whatsapp


Lainnya :

  • Catatan Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa: Mari Mengukur Diri
  • Buya Gusrizal: Ramahnya Syariat-Mu, ya Allah Swt
  • Urang Rantau, Kami Taragak Tapi...
  • Physical Distancing, Kita Berjarak Bukan Berjauhan
  • Inilah Seruan Untuk yang Tidak Tuli dan Buta
  • Modal Pembinaan adalah Jalinan Rasa dalam Gerak Kehidupan
  • Inilah Tips Terhindar dari Penyakit Berbahaya Menurut Islam
  • Ketum MUI Sumbar: Kita Harus Bangga dengan Perbankan Syariah
  • Sepemahaman Namun Tidak Serasa
  • Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa: Jika Ingin Merawat Jangan Diganggu
  • MUI SUMATERA BARAT
    Situs Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat
    Komplek Masjid Agung Nurul Iman, Jalan Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Telepon/Fax: (0751) 811599, (0751) 8956213. Email: muisumbar95@gmail.com, lppom.muisumbar@gmail.com
    Desktop Version