MUISUMBAR.OR.ID -- Ketika menyusun pengurus MUI Kabupaten, ustadz kampung menelpon sang bupati.
"Pak ! Selama ini bapak adalah ketua dewan penasehat namun sekarang nama bapak kami keluarkan dan tidak berada Iagi dalam susunan penasehat MUI".
"Kenapa ?", tanya bupati.
"Karena tugas MUI itu menasihati bahkan memperingatkan bapak. Bila bapak juga penasehat MUI, nasehat dan peringatan untuk bapak bisa disesuaikan dengan keinginan bapak", jawab sang ustadz kampung.
Mendengarkan jawaban demikian, sang bupati pun bergumam dan berkata, "saya faham".
Masya Allah...
Dia bukanlah ulama yang menjadi pejabat namun ia sangat mengerti dan menyadari bahwa ia membutuhkan nasehat ulama yang lurus dan terbebas dari intervensi penguasa.
Ketika sang bupati itu beberapa tahun berikutnya menjadi gubernur, dia tetap tak punya keinginan menjadi penasehat ulama karena dia menyadari bahwa dia lah yang membutuhkan nasehat ulama. (**)