MUISUMBAR.OR.ID -- Allah swt tak melarang kita berbahagia dan tak mengharamkan kita bersedih.
Karena itu tawa dan tangisan bukanlah pantangan, asal dua perkara ini kita dudukkan di atas tuntunan syariat-Nya.
Pertama ; kenapa kita tertawa dan mengapa kita menangis ?
Kedua ; seperti apa kita tertawa dan bagaimana kita menangis ?
Kalau mau mencari petunjuknya dalam Al-Quran, renungkanlah dua ayat firman Allah swt berikut ini;
{فَلْيَضْحَكُوا قَلِيلًا وَلْيَبْكُوا كَثِيرًا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ} [التوبة : 82]
"Maka hendaklah mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan". (QS. al-Taubah 9:82)
{لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ} [الحديد : 23]
"Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri". (QS. al-Hadid 57:23)