MUISUMBAR.OR.ID, BUYA GUSRIZAL GAZAHAR DT PALIMO BASA -- Dengan gejolak pengharapan (ihtisaban) dalam keimanan (imanan) kepada kebenaran janji-janji Allah swt, berulangkali muncul pertanyaan, "apakah puasa telah mengantarkan kita meraih janji Allah swt yaitu ketaqwaan ?".
Untuk mencari jawabannya, sangatlah perlu untuk bermuhasabah dalam kekhusyukan beritikaf, guna menemukan alamat atau tandanya pada diri sendiri
Ketahuilah!
Ibarat pohon kayu, ketaqwaan itu pasti berbuah yaitu ; "furqan" (kemampuan untuk memilah dan memilih antara yang haq dan yang bathil) sebagaimana janji Allah swt ;
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ} [الأنفال : 29]
"Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar". (QS. al-Anfal 8:29)