BUYA GUSRIZAL DT PALIMO BASA -- Kalau ikhtiar itu adalah usaha dalam kemampuan insan, maka doa bukanlah pelengkap ikhtiar tapi selimut ikhtiar dan dia hadir dalam keputus asaan terhadap ketergantungan kepada makhluk.
Bila dia hanya dijadikan sebatas pelengkap saja, bagaimana "keyakinan tak berkucak" akan diraih untuk menggapai ijabah dari Allah swt sebagaimana sabda Rasulullah saw:
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ
"Berdoalah kamu sekalian kepada Allah swt dalam keadaan yakin dengan ijabah dari Allah swt" (HR. al-Tirmidzi)
Begitu pula "terlepasnya manusia dari inayah Allah swt serta tersandarnya mereka hanya kepada diri sendiri", tak akan bisa dihindari.
Padahal itu adalah keputusan Allah swt yang sangat berbahaya untuk seorang insan.
Karena itulah, Rasulullah saw memohon kepada Allah swt agar jangan diperlakukan demikian sebagaimana doa beliau :
فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
"Maka janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku walaupun sekejap mata". (HR. Ahmad)
Wallahu alam