MUISUMBAR.OR.ID, PADANG -- Ketum MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa mengatakan Ulama diam dan berbicara dengan ilmu. Menyetujui maupun menginkari sikap penguasa, dalam hamparan tikar bernasehat.
Mereka bukan hanya mewarisi ilmu dari Rasulullah saw tapi juga sikap pembawa risalah, sebagaimana garisan firman Allah swt;
{إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ تَنزِيلًا} [23]
{فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا} [24]
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur.
( 24 ) Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka. (QS al-Insan 76 : 23-24)
Itulah peran yang termaktub dalam "ukur dan jangka" kelembagaan termasuk Majelis Ulama.
Jadi, kepada pihak yang mencoba-coba menggiring opini menyudutkan Buya Anwar Abbas, harap menimbang dengan rasa dan periksa, agar jangan berserak yang tersusun !
Ingatlah !
Belumlah lurah tak berbatu, belum pula ijuk tak bersaga.