MUISUMBAR.OR.ID, BUYA GUSRIZAL DT.PALIMO BASA -- Teori bujuk membujuk dan merangkul itu memang bagus tapi kalau over dosis, bisa berbahaya.
Membawa mereka yang secara prinsip tidak bisa menerima Islam dan ajaran Islam, ke dalam lembaga keumatan apalagi yang mengelola potensi umat, bisa menjadi benalu atau rayap yang mengerogoti dari waktu ke waktu.
Tidak sedikit bukti dalam kenyataan bahwa kehadiran orang-orang yang benci dengan Islam di tengah lembaga keumatan, malah memecah belah dan merusak sendi-sendi kejuangan umat.
Apa tidak saatnya kita bersikap seperti yang diperintahkan oleh Allah swt kepada Rasulullah saw:
{فَإِن تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ} [التوبة : 129]
"Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung". (QS. al-Taubah 9:129)
dan firman Allah swt:
... ۚ فَإِن تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ} [آل عمران : 64]
"...Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Ali Imran 3:64)
Sikap demikian sudah saatnya kita lakukan agar :
BASISIAH ATAH JO BAREH
Wallahu alam.