MUISUMBAR.OR.ID -- Mereka berbicara tentang "hijab", "jilbab" dan "khimar" tanpa mengerti makna yang sebenarnya.
Kemudian memberikan karakteristik serta fungsinya menurut pengertian yang mereka buat sendiri dan tujuannya sudah terbaca yaitu membatasinya dengan "waktu", "tradisi" dan "ancaman seksual".
Dari narasi berpanjang-panjang, biasanya berujung kearah yang sudah terbaca sebelumnya yaitu:
"tergantung hati", "kendalikan syahwat laki-laki dan cara pandang", "rombak budaya tak berakhlaq" dan lainnya.
Hanya saja, ada suatu kalimat yang mereka tak mau memasukkan sebagai salah satu fungsi dari "hijab", "jilbab" dan "khimar" itu walaupun termaktub dalam firman Allah swt dan mereka lompati saja kalimat tersebut yaitu
" ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَن يُعْرَفْنَ .... ۗ"
"Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal..." (QS. al-Ahzab 33:59)
Seandainya mereka mau merenungkan kalimat itu dengan nalar sederhana, maka mereka akan menemukan kata "penghormatan atau pernghargaan" untuk diselipkan dalam fungsi menutup aurat tersebut.