mui sumbar
Senin, 04 Juni 2018

Sepatah Kata Menodai Lautan



Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa

Buya Gusrizal Gazahar - Pada suatu kali Ummul mukminin Aisyah r.a mengatakan kepada Rasulullah tentang madunya, yaitu Ummul mukminin Shofiya r.a beliau mengatakan kalimat yang tidak patut untuk beliau katakan. Mendengarkan itu Rasulullah Saw menegur beliau, nabi berkata; "Yaa Aisyah, engkau telah mengatakan sepatah kata seandainya dimasukan kedalam lautan tentu mencampuri air lautan."

Coba bayangkan wahai kaum muslimin, sepatah kata mencampuri air laut, mungkin merubah asinnya. Jikalau kita mau menghisap diri kita sudah berapa patah kalimat yang kita ucapkan sebenarnya tidak pantas kita ucapkan. Kebohongan, fitnah yang menodai kehormatan orang, dan lainnya. Apakah kita tidak menyadari, bahwa setiap kata yang kita katakan, lafaz yang kita ucapkan, tidak ada sepatah katapun yang dia ucapkan melainkan ada yang mengawasi, tidak luput dari catatan malaikat dan akan dibukakan kelak di hadapan Allah swt, dan Allah maha tau apa yang dilakukan oleh hambanya.

Karena itu, marilah, di bulan Ramadhan ini, disamping bulan kita menahan diri dari syahwat, darii makan dan minum, ini juga adalah bulan untuk kita melatih mengatakan yang patut dan tidak mengatakan yang tidak patut, bukankah didalam puasa kita dilatih untuk tetap benar dan jujur dalam berbicara.

Rasulullah Saw mengingatkan di dalam sabda beliau, "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan berbuat kebohongan, Allah tidak butuh dari orang itu dia meninggalkan makan dan minumnya."

Karena itu wahai kaum muslimin, ini adalah bulan yang menjadi kesempatan bagi kita untuk melatih diri agar jangan sampai kedepan, sampai akhir hayat kita, lidah kita melukai dan menodai kehormatan seorang.

Saya teringat hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Muadz bin Jabal r.a ketika beliau pernah bertanya kepada Rasulullah, "Yaa Rasulullah, apakah kita kan dihukum atas apa yang kita ucapkan???"
Mendengar pertanyaan itu Rasulullah Saw mengatakan; "malang ibumu punya putra sepertimu wahai Ibnu Jabal, apakah manusia ditunggang balikkan kedalam neraka bukankah disebabkan oleh tuauan dari lidah mereka".
Apakah ini tidak membuat kita cemas, ternyata ucapan yang begitu mudah kita katakan dengan lidah kita akan berakibat berat dan akan kita pikul konsekwensi yang tidak ringan kelak pada hari kiamat.

Semoga hal ini menakutkan bagi kita, bila kita mengimani akan adanya neraka yang begitu dahsyat azab di dalamnya. Mari kita berlatih untuk mengatakan yang patut dan diam dari mengatakan yang tidak patut. Mari kita berlatih membuat Allah SWT ridho dengan kata-kata kita, dan membuat kaum mukmin selamat dari apa yang kita ucapkan.

Editor/Sumber: Reka Desrina Wati

Share :

facebook twitter google+ whatsapp


Lainnya :

  • Allah SWT Bergembira dengan Taubat Hamba-Nya
  • Tipuan Kehidupan
  • Jangan Bersuluh di Siang Hari
  • Marhaban yaa Ramadhan
  • Jangan Lupa Kami dalam Munajatmu
  • Cadar ditakuti sehingga yang bercadar ditakut-takuti
  • Sudah Saatnya Ulama Basurau, Jemput Keluh Kesah umat
  • Maklumat MUI Sumbar tentang Larangan Perayaan Hari Valentine
  • Sudah Saatnya Bank Nagari Menjadi Bank Nagari Syari’ah
  • Membangun Branding Sumatera Barat
  • MUI SUMATERA BARAT
    Situs Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat
    Komplek Masjid Agung Nurul Iman, Jalan Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Telepon/Fax: (0751) 811599, (0751) 8956213. Email: muisumbar95@gmail.com, lppom.muisumbar@gmail.com
    Desktop Version