PADANG - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat menggelar Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba bagi 30 ulama dan 30 guru BK di Aula Masjid Nurul Iman Padang, Sabtu (28/4/2018).
Kegiatan Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba diikuti 30 ulama utusan ormas Islam seSumbar dan juga diikuti 30 guru Bimbingan Konseling (BK).
"Pemahaman tentang bahaya narkoba harus dimiliki sejak dini sehingga generasi kita dapat selamat dari peredaran narkoba," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BNNP Sumbar, Fortuna Maysari, pada Acara Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba dengan BNN Propinsi Sumatera Barat di Masjid Agung Nurul Imam Padang. Sabtu, (28/4/2018).
Menurut dia program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) harus dilaksanakan secara bersama-sama dengan pemanku kepentingan termasuk peran ulama sehingga peredaran narkoba dapat diminimalkan.
"Terima kasih atas dukungan dari ulama Sumbar dalam memberantas narkoba," ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketum MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar menyampaikan Peredaran narkoba adalah extra ordinary penangananya seyogyanya extraordinary, maka MUI sumbar memprakarsai pembentukan Dai Anti Narkoba (Dinar) sebagai cikal bakal Gerakan Nasional Anti narkoba (Ganas Annar) yang merupakan program MUI pusat bersama BNN dan Polri.
Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan lebih 50 orang mati setiap hari karena mengkonsumsi narkoba.
"Ini cikal bakal dari Ganas Annar Mou antara MUI pusat, BNN dan Kapolri," ujarnya.
Buya Gusrizal memberikan apresiasi kepada para Ulama sebagai ujung tombak pencerahan kepada umat atas semangatnya dalam pemberantasan narkoba dengan kerjasama yang apik dengan BNNP Sumbar.
Sekum MUI Sumbar Zulfan mengatakan "Tidak cukup hanya berkoar-koar di masjid yang terpenting turun langsung ketitik rawan narkoba dengan memberikan pemahaman bahaya narkoba," tukasnya. (RI)
