
PADANG -- Mereka sibuk mempertunjukkan sikap tak berakhlaq. Bahkan Pendengung revolusi mental mengambil sikap diam atau barangkali tersipu-sipu memalukan.
Para pembawa gelar keulamaan yang menyusu kepada perampas kebenaran malah bertepuk tangan karena merasa bibir telah di tepi cawan.
+
Demijuan disampaikan Buya Gusrizal dalam sebuah kesempatan.
Pengawal kekuasaan sedang sibuk menyiapkan jurus seribu pasal mengacungkan senjata keringat rakyat dengan wajah "malu-malu pukang" namun berhati srigala.
Lesung-lesung pemangku titel kecerdikan, dikelilingi oleh jago-jago bersikap dingin kehilangan perasaan dan membungkuk meneteskan selera kekuasaan namun tetap mengaku sebagai kaum terpandang pencetak manusia berkualitas, padahal lesung mereka sudah kehilangan "ayam gadang".
Rakyat terutama umat, harus berjemur memikul beban yang tersandang, tak diizinkan mengeluh apalagi menantang.
Memang mereka rakyat yang matang. Matang oleh api penderitaan dalam rebusan pemerasan dengan kuali keserakahan.
Cukup sudah, Sebelum terlanjur terlampau matang, setelah melewati separuh matang, melompatlah wahai umat. Terjanglah dinding kepongahan dan robohkanlah istana kepalsuan.
Ingatlah, Kemenangan tak akan berjumpa melainkan diujung jalan perjuangan. Begitulah sunnatullah dalam kehidupan.



