mui sumbar
Jumat, 27 Maret 2020

Urang Rantau, Kami Taragak Tapi...



Ketua MUI Sumbar Buya Dt. Palimo Basa

MUISUMBARORID -- Kami juga rindu dunsanak-dunsanak di rantau. Kami juga cemas keberadaan dunsanak-dunsanak di tengah wabah.

Keinginan untuk berkumpul dan bersua menggulung terasa di dalam dada. Namun, walau bagaimanapun mari kita patuhi arahan Baginda Nabi kita :

الطاعون آية الرجز ابتلى الله عز وجل به ناسا من عباده فإذا سمعتم به فلا تدخلوا عليه وإذا وقع بأرض وأنتم بها فلا تفروا منه

"Wabah Thaun adalah suatu ayat, tanda kekuasaan Allah Azza Wajalla yang sangat menyakitkan, yang ditimpakan kepada orang-orang dari hambaNya. Jika kalian mendengar berita dengan adanya wabah Thaun, maka jangan sekali-kali memasuki wilayah itu, jika Thaun telah terjadi pada suatu daerah dan kalian disana, maka janganlah kalian keluar darinya". (HR. Muslim dari Usamah bin Zaid bin Haritsah r.a ).

Dalam doa kami munajatkan agar dunsanak-dunsanak dan seluruh kami di kampung halaman, senantiasa diridhai dan dilindungi Allah swt.

Mari bersabar dengan bertahan di rumah masing-masing karena menurut al-Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, siapa saja dalam kondisi wabah berjangkit, bisa bertahan di rumahnya dengan bersabar dan berharap pahala dari Allah swt, akan mendapatkan pahala orang syahid walaupun dia tidak meninggal sesuai dengan yang termaktub (manthuq) dalam hadits Nabi saw:

‎عن عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها قالت : سألتُ رسولَ اللهِ ﷺ عن الطاعونِ ، فأخبَرَني رسولُ اللهِ ﷺ: أنَّه كان عَذابًا يَبعَثُه اللهُ على مَن يَشاءُ، فجعَلَه رَحمةً للمُؤمِنينَ، فليس مِن رَجُلٍ يَقَعَ الطاعونُ فيَمكُثُ في بَيتِه صابرًا مُحتَسِبًا يَعلَمُ أنَّه لا يُصيبُه إلّا ما كَتَبَ اللهُ له إلّا كان له مِثلُ أجْرِ الشَّهيدِ. (رواه بخارى)

"Dari Aisyah r.a., beliau bercerita ; Saya bertanya kepada Nabi Muhammad saw tentang wabah thaun . Beliau menjawab: "Sesungguhnya thaun itu adzab Allah bagi siapa saja yang Dia kehendaki dan rahmat bagi orang-orang beriman. Tiada orang yang pada saat musim wabah thaun melanda dan dia berdiam diri di rumah dengan sabar dan berharap pahala kepada Allah, meyakini bahwa dia tidak akan terkena suatu bencana kecuali sesuai dengan apa yang telah tertulis untuknya (di luh mahfuzh), maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang syahid". (HR. al-Bukhari)

Hafizhanallahu jamian min kulli balaa.
‎آمين يا مجيب السائلين. (***)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi (Kang Rie)

Share :

facebook twitter google+ whatsapp


Lainnya :

  • Physical Distancing, Kita Berjarak Bukan Berjauhan
  • Inilah Seruan Untuk yang Tidak Tuli dan Buta
  • Modal Pembinaan adalah Jalinan Rasa dalam Gerak Kehidupan
  • Inilah Tips Terhindar dari Penyakit Berbahaya Menurut Islam
  • Ketum MUI Sumbar: Kita Harus Bangga dengan Perbankan Syariah
  • Sepemahaman Namun Tidak Serasa
  • Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa: Jika Ingin Merawat Jangan Diganggu
  • Sadarkah atau Menggigau?
  • Ajakan Damai Dengan Mengacungkan Tinju Bagian 1
  • Buya Gusrizal: Selain Syaithan, Tak Usah Takut
  • MUI SUMATERA BARAT
    Situs Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat
    Komplek Masjid Agung Nurul Iman, Jalan Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Telepon/Fax: (0751) 811599, (0751) 8956213. Email: muisumbar95@gmail.com, lppom.muisumbar@gmail.com
    Desktop Version